Rabu, 27 Februari 2013

cara membaca resistor


TABEL WARNA RESISTOR DAN CARA MEMBACANYA 
Resistor dengan daya rendah di bawah 1 watt biasanya menggunakan table warna yang cukup rumit dalam pembacaan resistansinya, berikut adalah tabel ukuran resistensi dan pembacaanya.
Gelang warna 
Warna ke 1
Warna ke 2
Warna ke 3
Warna ke 4
Hi tam - 0 -
Coklat 1 1 0
Merah 2 2 00
Orange 3 3 000
Kuning 4 4 0000
Hijau 5 5 00000
Biru 6 6 000000
Ungu 7 7 0000000
Abu abu 8 8

Putih 9 9

Emas


Toleransi 5%
Perak


Toleransi 10%
Pembacaan tabelnya adalah, Warna ke 1 menyatakan angka, warna ke2 menyatakan angka, warna ke3 menyatakan banyaknya nol, warna ke 4 menyatakan batas toleransi ukur.
Pada urutan pembacaan resistor diatas dapat di contohkan dalam studi kasus sebagai berikut, misalkan kita akan membaca resistor dengan ukuran besar 47000 Ohm atau 47k Ohm, maka urutan warnanya adalah sbb:

Kuning            =  4.
Ungu               =  7.
Orange            =  000.
Emas               =  Toleransi 5 %

Pembacaan untuk kode warna ke empat adalah sebagai toleransi batas ukur keakuratan suatu resistansi.
Jadi, resistor jika jarang sekali ada yang sesuai ukurannya, misalkan kita mengukur resistor dengan resistan 47 Ohm, terkadang yang terukur hanya 45 Ohm atau bisa jadi 50 Ohm.
Nah itu lah yang menjadi tolak ukur resistor yang mempunyai batas toleransi 5%,  Ok deh udah sedikit paham nihhh…

Nah sekarang Study kasus yang kedua, kita mau baca resistor dengan besar ukuran 2k2 Ohm atau 2200 Ohm.
1.  Merah         =  2.
2.  Merah`        =  2.
3.  Merah         =  00
4.  Emas          =  Toleransi 5 %.


Oke dech dah paham khan….   J


PPI CARD 8255 Untuk Kontrol Peralatan Elektronik Rumah
Penggunaan komputer saat ini tidak lagi terbatas pada pengolahan dan manipulasi data saja tetapi sudah digunakan untuk mengkontrol berbagai peralatan seperti penghitung pulsa telepon, menyalakan/mematikan lampu secara otomatis, dan lain sebagainya. Dengan penggunaan komputer seperti yang telah disebutkan di atas maka seolah-olah komputer berperan sebagai manusia yang dapat diprogram untuk menjalankan apa yang dikehendaki oleh programmernya.
Antara sistem digital (sebagai pengontrol) dan sistem analog (sebagai peralatan yang dikontrol) harus terdapat suatu jembatan yang menghubungkan kedua sistem tersebut. Jembatan ini selanjutnya disebut sistem interface IO.
Jadi untuk sistem kontrol secara digital ini selalu terdiri dari 3 bagian yaitu : sistem digital, sistem interface IO dan sistem analog. Sistem digital merupakan sistem yang menjadi otak dari sistem secara keseluruhan. Sistem digital ini membaca kondisi dari sistem analog melalui sistem interface IO dan mengkontrol sistem analog melalui sistem interface IO.
Sistem kontrol secara digital ini menggantikan sistem kontrol manual yang menggunakan switch mekanik dan diatur secara manual pula. Selain itu dengan sistem kontrol secara digital ini, kondisi sistem analaog yang dikontrol dapat pula dimonitor keadaannya. Sistem analog merupakan bagian dari peralatan analog yang aktivitasnya dikontrol oleh sistem digitalnya melalui sistem interface IO. Sistem analog dapat berupa lampu bolam 220 volt, motor AC, bahkan sampai ke peralatan industri yang menggunakan arus besar.
Disini terlihat bahwa sistem interface IO sangat penting peranannya yaitu untuk menginterfacekan sistem digital yang hanya mengenal kondisi ‘H’, yang ekuivalen dengan tegangan 4.5 volt sampai 5 volt dan kondisi ‘L’ yang setara dengan tegangan dibawah 1.2 volt dengan sistem analog dengan tegangan 220 VAC dengan konsumsi arus yang paling tidak 1A ke atas.
Dari kondisi seperti di atas maka perlulah bagian digital dan bagian analog ini dilewatkan sistem interface yang secara elektronik terisolasi antar bagiannya. Teknik interface IO disini ada beberapa teknik dan tiap teknik tersebut mempunyai keistimewaan pada aplikasi tertentu.
PPI 8255
IC ppi8255 merupakan IC yang dapat di gunakan sebagai input atay Output. Pin yang di manfaatkan untuk mengirimkan dan menerima data berjumlah 24pin. Masing masing pin tersebut di bagi atas PORT A, PORT B, PORT C. dengan jumlah masing masing Port terdiri atas 8 buah pin.
jadi kaki IC yang akan kita hubungkan ke beban terdiri atas 24 kaki dan masing masing kaki harus kita atur penggunaannya. apakah dia sebagai masukan atau apakah dia sebagai keluaran.

Untuk mengatur pin pin tersebut, Pada PPI tersebut sudah di lengkapi dengan pin D0-D7, CS , WR dan RD, A0-A7. masing masing Pin tersebut memiliki tugas tersendiri. OK !! Sekarang kita masuk ke Fungsi dari masing masing pin tersebut.
D0-D7
D0-D7 merupakan pin inisialisasi. Maksudnya adalah; Dengan mengatur pin ini berarti kita memberikan pengaturan fungsi dari masing masing port A B C. apakah akan di gunakan sebagai masukan ataukah sebagai keluaran. Pin ini terdiri atas 8 buah kaki(pin). berikut fungsi dari masing masing kaki tersebut:


- Fungsi D7 adalah untuk mengaktifkan pin data, agar bisa di pergunakan. D7 akan aktif apabila di beri logika 1.
- Fungsi D6-D5 adalah sebagai pemilih mode yang akan di pergunakan. Yakni mode 0, atau mode1, atau mode2.
- Bagusnya kita mengunakan mode 0 karena tidak ada hand shaking dalam penggunaannya.
- Untuk memilih mode 0 maka pada pin D6 D5 => 00 Mode ini akan mengontrol GROUP A saja
- D4 berguna untuk memerintah port A apakah berguna sebagai input atau output.
- D3 berguna untuk memerintah port C upper (pin C4-C7) apakah berguna sebagai input atau output.
- Kedua pin dia atas akan berguna sebagai input apabila di beri logika 1 dan sebagai output apabila di beri logika 0
- D2 berguna sebagai pengaturan mode yang akan di gunakan oleh GROUP B.
- Kalau pin ini di beri logika 1 maka mode yang di gunakan adalah mode1 dan apabila di beri logika 0 maka mode yang di pilih adalah mode 0.
- D1 berguna untuk memerintah port B apakah berguna sebagai input atau output.
- D0 berguna untuk memerintah port C lower (pin C3-C0) apakah berguna sebagai input atau output.
- Kedua pin dia atas akan berguna sebagai input apabila di beri logika 1 dan sebagai output apabila di beri logika 0
CS
merupakan singkatan dari chip select. dengan memberi logika 0 pada pin ini maka itu berarti antara komputer dan PPI bisa di lakukan pengiriman dan penerimaan data. Atau bahasa gampangnya PIN INI HARUS DI BERI logika o AGAR PPI bekerja.
A9-A0
sebelum nya kita buat kesepakatan nih. untuk PORT A kita akan gunakan alamat 300, PORT B= 301, PORT C=302, dan CONTROL WORD=303.

Baiklah, kita lihat keunikan dari alamat port tersebut! angka yang berubah dari alamat port tersebut selalu berada di belakang! yakni 0 , 1 , 2 , 3. Sekarang kalo kamu liat dua bilangan hexadesimal lainnya tidak berubah. yakni selalu dalam kondisi 30. Hal ini lah yang di manfaatkan untuk mengaktifkan CS dengan mempergunakan decoder(ic pembanding). untuk lebih memperjelas bayangan kamu, Liat rangkaian berikut :


Saat komputer mengirim alamat 301 misalnya, maka khusus untuk mengidentifikasi angka 1, maka A1 akan berlogika 0 dan A0 akan berlogika 1. Mengapa demikian. ini merupakan logika biner. kalo 2 itu dalam binernya = 1 0 terus kalo 3 dalam biner itu logika binernya 1 1 . Faham ? kalo masih juga tidak, sebaiknya kamu belajar tentang bilangan biner terlebih dahulu.

Lihat gambar di atas. ada dua DIP SWITCH (DS) yang di logika kan 1 1. maksudnya adalah untuk mengidentifikasi angka 3. dan sisa dari DIP SWITCH di beri logika 0. hal itu bermaksud untuk mengidentifikasi angka 0.

jadi saat komputer di beri logika 3 0. maka decoder akan membandingkan logika yang di berikan DIP SWITCH. kalau sama maka p=q akan memberikan logika 0 pada CS.
Sumber Wardie.
Beberapa rangkaian yang dapat digunakan untuk kontrol relay, agar relay bekerja dengan baik, maka rangkaian yang kita gunakan tentunya harus baik dalam perakitannya
Hal penting yang harus di perhatikan dalam perakitanya adalah masalah pemilihan komponen yang akan di jadikan sebagai driver penghubung dari PPI 8255 ke relay.
Berikut contoh rangkaian yang dapat digunakan untuk menggerakan relay yang kita gunakan sebagai saklar pemutus dan penyambung arus :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar